Secangkir kopi |
Saya ingin berbagi sedikit pengalaman mengenai perjalanan hidup bertemu seorang kakek yang misterius. Kurang lebih seminggu setelah ramadhan ini. Menjelang malam tiba, seperti biasa saya asyik dengan kegiatan malam yaitu bertahajud dan setelah itu dilanjut dengan berdzikir seperti biasa. Di tengah gelapnya malam dan gelapnya kamar menambah keindahan dan khusuknya beribadah dan mesranya kepada Sang Pencipta.
Secara akal sehat tidak mungkin ada cahaya yang masuk kedalam kamar, akan tetapi kun fayakun Allah dan segala rahasiaNYA tidak ada yang mampu untuk menerka.
Setitik cahaya biru masuk dan berada di depan pandanganku. Kupandangi dengan serius. Lalu secara tiba-tiba cahaya biru itu semakin lama semakin membesar. Dan secara tidak sadar aku pun sudah masuk kedalam cahaya itu.
Sungguh diluar dugaan..! Aku seperti terbawa masuk kedalam dimensi ruang dan waktu yang berbeda. Aku sadar sepenuhnya, karena yang terlihat di mataku sekarang bukanlah lagi sebuah tembok yang gelap. Melainkan hamparan bukit yang di tumbuhi pepohonan hijau. Dimanakah aku berada..?
Suatu tanda tanya besar yang bergemuruh dalam hati. Untuk menjawab pertanyaan tersebut ku coba melangkahkan kaki selangkah demi selangkah, hingga akhirnya sampailah aku di sebuah rumah gubuk di dekat sungai yang jernih airnya.
Karena haus dan lelah aku pun minum air sungai itu untuk melegakan tenggorokan ku, tiba-tiba keluarlah seorang kakek dari dalam gubuk itu dan melihatku. Tanpa buang waktu aku pun langsung mendekati sang kakek tersebut. Kemudian aku pun bertanya kepada sang kakek.
"Mohon maaf kek', Kalau boleh tahu apa nama tempat ini ya?"
"Memangnya cucu dari mana?"
"Saya dari tangerang kek', Saya juga lagi bingung tiba-tiba ada di tempat ini..!"
"Sambil tersenyum kakek berkata, tidak usah bingung cu'! Pertemuan ini mungkin sudah ditakdirkan Gusti Allah. Lebih baik cucu mengambil manfaat dan hikmah dari pertemuan ini."
"Mendengar jawaban kakek ada benarnya juga, gumanku dalam hati"
"Cucu lagi cari sesuatu kan?, Barangkali kakek bisa bantu!"
"wah, ternyata kakek bisa menebak jalan fikiranku!, gumanku dalam hati"
"Cucu tidak perlu kaget, dan tidak perlu tahu tempat ini.
Dengarkan pesan kakek, jadilah manusia yang mulia dan menyebarkan kebaikan untuk sesama. Arti dari manusia itu adalah manunggaling rasa. Maksudnya adalah ia harus bisa menyatu dengan rasa yang ada pada hati sanubarinya. Karena manusia yang mengenal sejatinyalah yang dapat terhubung dengan Sang Pencipta."
"Dan arti mulia itu adalah melakukan suatu kebaikan atas dasar kemauan dan keikhlasan hatinya sendiri dan bukan atas dasar perintah dari siapa pun. Sebagai contoh, jika kamu melaksanakan perintah Tuhan yaitu sholat wajib 5 waktu maka perbuatan kamu dikatakan baik, akan tetapi jika kamu menambahkan sholat sunah sebelum atau sesudah fardu maka perbuatan kamu di katakan mulia.
Sebagai contoh lain jika kamu melaksanakan kewajiban membayar zakat fitrah maka perbuatan kamu dikatakan baik, akan tetapi jika kamu berinfak atau bersedekah maka perbuatan kamu dikatakan mulia. Pahami dan resapi ya cu'!"
Tiba-tiba aku pun seperti terlempar karena kaget mendengar suara anak-anak membangunkan sahur tepat jam 03.00 pagi. He.he.. Karena terbangun akhirnya admin terus bangun dan melihat deretan Mobil Lexus yang bermacam-macam di Youtube sambil menunggu adzhan subuh.
Semoga apa yang saya tulis dapat di petik hikmahnya. Setiap orang pasti punya pengalaman yang berbeda, semoga dengan berbagi sedikit pengalaman bisa membuka wawasan dan pengetahuan.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar