Hallo sobat pembaca semua, sudah lama tidak posting ilmu pacul. pada pertemuan kali ini penulis akan melanjutkan perjalanan ilmu pacul bagian ke 5 yang mungkin sudah anda tunggu beberapa hari yang lalu.
Kalung mutiara |
Tetapi sebelum kita mulai seperti biasa siapkan dahulu segelas kopi, bebas mau kopi susu atau kopi hitam sebagai sebuah simbol bahwa pemikiran kita telah matang, dan kopi juga berguna untuk menenangkan dan membuka sel-sel yang berada di otak. Agar nanti apa saja yang di sampaikan penulis bisa menyimak dengan tenang..ok!
Pada bagian ke 4 dari ilmu pacul, si penggali telah menemukan sumber mata air, yang sudah pasti yang di gunakan adalah sumber mata air yang jernih. Karena jika sumber tersebut masih keruh maka belum layak untuk digunakan, artinya masih perlu adanya penyaringan-penyaringan agar air tersebut dapat jernih dan bisa untuk dimanfaatkan.
Pada bagian ini si penggali mencoba melanjutkan penggalian tanah tersebut, karena ingin mengetahui ada rahasia apa jika ia meneruskan penggaliannya. Semakin dalam ia menggali maka nafas ia pun semakin sesak. Kenapa bisa seperti itu..? karena semakin dalam kita menggali maka cadangan udara pun semakin menipis. Ya, itulah batas dimana oksigen tidak bisa menembus lapisan tanah seluruhnya. Oksigen juga memiliki batasan.
Baiklah sekarang kita kupas dengan menggunakan bahasa filosofi arti dari kata "semakin dalam ia menggali maka nafas ia pun semakin sesak". Maksudnya adalah semakin dalam ia menggali tanah maka ia pun dibatasi oleh ketersediaan oksigen pada lapisan tanah tertentu. Artinya semua ada batasnya, jika ia hanya menggunakan pacul maka ada batasnya dimana manusia juga banyak memiliki batasan seperti memerlukan oksigen. Begitu juga ketika menggali ilmu pengetahuan yang sedang di pelajari dan di kajinya ia pun akan menemukan batasan.
Pada kasus si penggali dibatasi oleh nafas yang kekurangan oksigen. Apa maksud dan makna yang ingin kita kupas sebenarnya! Apa itu nafas..? dan apa filosofi nafas tersebut! Maksudnya adalah nafas tersebut adalah sebuah simbol umur atau usia kita.
Umur atau usia adalah batasan yang di berikan oleh Sang Pencipta kepada setiap makhluknya. Sedangkan ilmu pengetahuan itu tidak memiliki batasan dan akan terus berkembang dari zaman ke zaman. Adanya batasan adalah agar manusia itu tidak melebihi batasan yang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta. Dan berkat adanya batasan pula sebenarnya Tuhan ingin manusia itu belajar dari sebuah kata batasan, agar manusia tidak melampaui batas.
Cadangan umur atau usia semakin hari semakim berkurang, sama dengan si penggali yang menggali tanah , semakin dalam ia menggali maka cadangan udara pun semakin berkurang. Karena oksigen juga memiliki batasan menembus lapisan tanah. Kebanyakan manusia belum sadar bahwa tiap hari jatah umur semakin berkurang.
Sama halnya dengan para pembaca semua, yang sedang menggali dan memahami artikel ini. Semakin dalam kita memahami maka akan semakin bangun tingkat kesadaran diri kita. Dan ketika sobat pembaca semua telah sadar, maka sobat pembaca semua akan kaget bahwa ini adalah pemahaman di luar akal sehat.
Dan di dalam pemikiran sobat pembaca akan berkata : kenapa baru terpikirkan ya! atau kenapa tidak terpikirkan selama ini..! Akan banyak pertanyaan didalam pikiran sobat dan itu semua normal adanya.
Jawabannya adalah karena penulis telah berhasil mengajak dan membangunkan tingkat kesadaran sobat pembaca semua. Dan tanpa di sadari oleh pembaca, penulis telah berhasil mengajak sobat semua melompati dimensi ruang dan waktu kepada tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Ya, kesadaran yang dibangun secara perlahan tapi pasti. Dan tidak semua bisa paham karena tiap manusia akan menemukan mutiara-mutiaranya ketika tulisan ini sudah mengendap kedasar pikiran anda masing-masing. Selamat berpikir dan semoga menemukan mutiara-mutiara yang sudah mengendap selama ini.
Berhubung waktu yang terbatas, penulis mohon pamit sampai bertemu di artikel ilmu pacul bagian ke 6. semoga artikel ini bisa membuka wawasan sobat dan membangunkan tingkat kesadaran sobat pembaca semua.