"Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari”
Dalam dunia pendidikan, Selama ini Guru adalah sebagai teladan buat muridnya. Tapi, meskipun si Guru sudah memberikan contoh yang benar, belum tentu muridnya melakukan sesuai yang di contohkan. Apalagi kalau Guru ini tidak memberi contoh sama sekali. 😅
Hal serupa sering saya alami dan saya lihat dalam Dunia per'Dhemit'an. Guru di dalam Dunia Mahkluk Astral bisa kita setarakan dengan Bos Hantu / Hantu Kepala Suku. Sebut saja dia adalah... Pocong! (maklum, si do'i adalah Hantu paling Top dan so cool, hikz). 😂
Setelah saya coba amati dan saya pelajari perilaku para Dhemit Lainya, ternyata meskipun mereka sudah tergolong usia dewasa, tetap saja menggunakan “Tingkah si Pocong” sebagai model perilaku awal mereka.
Sebagai contoh , Jika Pocong males gentayangan lebih awal atau balik ke kuburan masih tengah malam dan belum jamnya, maka pada suatu saat Dhemit lainnya akan melakukan pola yang sama (Apa tidak kacau tuh jadwal gentayangan para Hantu), atau bisa juga si Pocong sering menggunakan Gerobak Mayat untuk kepentingan pribadi, maka pada suatu saat Dhemit-dhemit lainnya akan mengikutinya. Atau bahkan jika si Pocong sering melakukan aksi pemalakan kepada korban-korban yang di Hantuinya, maka pada suatu saat akan didapati bahwa Dhemit lainnya akan melakukan hal yang sama. Apakah semua Dhemit berlaku demikian? Biasanya 90% ya. 😂
Why could be 90%? of course, karena pada awalnya yang meniru memang hanya seorang... Eh, se-Hantu, kemudian karena pengaruh teman lebih cepat dari pada pengaruh dari si Bos, maka dengan cepat yang lain-lainnya pun ikut mengekor, apalagi Hantu lokal di sini punya kebiasaan seperti istilah yang ada di Togel, yaitu A.I (Angka Ikut). Jika gejala tersebut tidak disadari, maka pada titik tertentu akan menjadi masalah yang bisa memusingkan bagi dunia para Dhemit. 🙋
• • • • • •
By the way, Menurut pengamatan saya, bukan pada Mr. Pocong saja yang membuat para Dhemit lainnya menjadi seperti tersebut di atas. Pengaruh perilaku tidak baik dari lingkungan juga ikut andil dalam hal tersebut. Nah, jika sudah begini pola teladan sebaiknya diterapkan pada saat masih anak-anak, dan itu menjadi tanggung jawab Orang tua para Dhemit. Bukan itu saja, tetapi mereka juga harus diajarkan untuk “Melihat tetapi tidak sampai meniru hal yang buruk”. So, tugas merekalah mencari cara-cara yang tepat dalam membentuk mental para penghuni alam ghoib. It's right ???😪
Anyway, ada beberapa pengeling-eling dibawah ini yang juga patut untuk kita renungkan bahwa waktu dan masa aktif hidup kita itu sangatlah berharga. Sungguh sangat di sayangkan jika hidup kita ini hanya diperuntukan gentayangan semata tanpa membuahkan hasil. 😰
Ternyata masa aktif gentayangan kita sangat pendek, Cuma 1.5 jam⌚ saja Umur Kita hidup di dunia 🌎 ini. Kenapa bisa seperti itu..? Yuk simak penjelasannya dibawah ini. 👇
Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran yang hakiki.
🔎 *1 hari akhirat = 1000 tahun dunia*
🔎 *24 jam akhirat = 1000 tahun dunia*
🔎 *3 jam akhirat = 125 tahun dunia*
🔎 *1.5 jam akhirat = 62.5 tahun dunia*
Apabila umur para dhemit itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1.5 jam saja. 😱
Pantaslah kita selalu diingatkan tentang masalah waktu. ⏰
Allah berfirman : "Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa saja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia)"
Nah, untuk para dhemit sebaiknya tidak menyia-nyiakan waktu. Karena waktu sangatlah berharga dan waktu juga tidak bisa di putar kembali. 🙋
Dan sedikit saran dari admin, pergunakanlah waktu gentayangan anda dengan sebaik mungkin, dan berlaku jujurlah kepada sesama dhemit, karena kebohongan yang ditutupi di dunia maka di akhirat kelak akan terbongkar. 😱