Manusia memang dilengkapi dengan berbagai macam unsur baik unsur tanah, air, angin, besi, api maupun cahaya. Manusia adalah makhluk sempurna di bumi ini, apabila ia memiliki akal dan menggunakan akal tersebut untuk kebermanfaatan orang banyak.
Cukup sedikit orang yang menggunakan akal untuk kebermanfaatan orang banyak, bisa dikatakan kurang dari 1%. Selebihnya masih di bayang-bayangi oleh nafsu yang begitu kuat. Tidak bisa di pungkiri, pengaruh nafsu memang cukup kuat.
Nafsu juga berperan dalam menciptakan berbagai hal pada diri manusia. Sebagai contoh sederhana, manusia bisa memiliki seorang anak itu semua karena pengaruh nafsu. Contoh lain manusia ingin pergi ke taman impian jaya Ancol yang begitu indah karena banyak permainan untuk menghibur dirinya. Itu semua berkat dari dorongan nafsu.
Dan terciptanya berbagai hal keindahan gedung-gedung bertingkat, Mall yang begitu megah, tempat hiburan yang mewah itu semua berkat adanya dorongan nafsu. Oleh karena itu nafsu ibarat mata pisau. Jika nafsu di arahkan pada hal kebaikan tentu saja akan menghasilkan kebaikan hidup, dan apabila di arahkan untuk hal kurang baik maka hasilnya akan mengarah pada kesengsaraan hidup.
Nafsu itu sendiri terbagi atas 4, diantaranya adalah yang sangat berperan dalam tindakan maupun pola pikir manusia yaitu
1. Amarah adalah nafsunya jin
2. Mutmainah adalah nafsunya malaikat
3. Sufiyah adalah nafsunya tumbuh-tumbuhan
4. Aluwamah adalah nafsunya hewan.
Amarah adalah nafsu yang terbesar yang berada dalam diri manusia. Oleh karena itu nafsu ini harus bisa dikendalikan agar kita tidak mudah cepat marah, cepat emosi apalagi sampai marah yang melampaui batas kewajaran. Efek dari amarah yang berlebih bisa menyebabkan kita di jauhi orang karena ada hawa takut.
Mutmainah adalah nafsunya para malaikat, maksudnya adalah para malaikat hanya patuh pada perintah Allah. Jika Allah memerintahkan untuk ibadah, maka sepanjang hidupnya ia akan terus beribadah. Nah, apabila manusi nafsu Mutmainah paling kuat maka ia rajin beribadah seperti para kyai atau ustadz.
Sufiyah adalah nafsunya tumbuh-tumbuhan, maksudnya adalah nafsu yang memiliki ciri khas seperti tumbuhan. Coba perhatikan tumbuhan, ia selalu berdiri tegak, apabila ada cahaya maka ia akan mengarah pada cahaya tersebut. Apabila ada angin menerpa ia hadapi dengan tenang sambil terus tumbuh. Jadi, bisa digarisbawahi bahwa nafsu sufiyah ini memberikan kita teladan agar terus tumbuh, mengikuti datangnya cahaya dan sabar saat diterpa apa pun.
Aluwamah adalah nafsunya hewan, maksudnya adalah didalam diri kita ada sifat hewan. Jika kita perhatikan hewan, maka keseharian dalam hidupnya adalah makan, kawin, berkelahi, mau menang sendiri, penurut dan lain sebagainya. Coba kita bandingkan dengan diri kita, jika nafsu makan kita kuat sampai tubuh berlebih seperti pegulat sumo maka nafsu aluwamah kita yang lebih dominan.